Saturday, August 27, 2016

Mengingat Cakrawala Kematian

Mengingat Cakrawala Kematian , Kemtaian merupakan salah satu takdir manusia yang pasti akan terjadi dan akan menimpa seluruh insan atau mahluk hidup didunia ini, tak hanya manusia, hewan dan tumbuhan pun akan tetap merasakan hal yang satu ini. Namun didalam kenyataan hidup kematian memang lekat dan erat disematkan untuk jiwa manusia. Selain menjadi hal yang cukup misteri dan menakutkan, kematian juga memang menjadi satu hal yang tidak bisa ditebak kapan dia akan datang menghampiri kita, pasalnya kematian itu tidak pernah melihat Pangkat, Usia, Tempat dan Jenis Kelamin.

Membicarakan masalah kematian memang sudah menjadi pembahasan yang sangat sakral, namun dalam menyikapi hal ini apakah kita seudah mempunyai perbekalan yang cukup untuk menyambut kematian tersebut, didalam kenyataannya masih terlalu banyak orang selalu menyepelekan waktu luang meskipun waktu itu hanya beberapa menit saja, dalam peraturan hidup yang sesungguhnya memang kita diwajibkan untuk mencari rezeki dengan cara bekerja, namun dengan cara bekerja saja, lantas hal ini bisa membuat kita hidup lengkap dan bahagia. Pernyataan tersebut masih bisa dikatakan dalam ukuran pola hidup yang tidak sempurna, memang dalam hakikatnya manusia tidak akan ada yang bisa hidup sempurna di mata Tuhan-Nya, namun jika melihat sareatnya, manusia bisa dikatakan hidup sempurna hanya dimata manusia, hal ini bisa di lakukan dengan cara melengkapi kebutuhan rohaniah dan jasmaniah, diantaranya seperti melakukan sebuah pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari, dan disamping itu juga kita harus melakukan suatu perbuatan yang sikapnya menjulur pada jalur ibadah atau mendekatkan diri kepada Tuhan, maka hal ini lah yang akan menjadi suplemen untuk rohaniah kita, ya kurang lebihnya mungkin seperti siklus hidup yang bisa dikatakan seimbang dimata mahluk dan Tuhan-Nya.

Mengingat Cakrawala Kematian

PEMBAHASAN DETAIL

Salah satu hal bisa dikatakan merupakan hal yang sangat sulit untuk kita lakukan adalah dimana pada saat waktunya kita harus rela meskipun dengan berat hati untuk melepas orang yang memang kita sayangi dan kita cintai menuju fase kematiannya. Dalam hal ini saya akan membagika suatu kisah yang cukup baik untuk kita renungkan.

Disaat masa sebelum lahirnya sebuah teknologi pesawat terbang seperti pada saat ini, kebanyakan orang dari seluruh dunia, jika akan melakuakn sebuah perjalanan yang diharuskan melintas antrar benua pada saat itui masihlah menggunakan fasilitas kapal penumpang besar lintas samudera. Pada saat tersebut ketika kapal tersebut akan hendak untuk melakukan pelayarannya, disaat itu juga para penumpang diharuskan untuk membuat sebuah barisan diantara dek kapal yang terletak di bagian sisi dermaga dimana para keluarga dan sahabatnya berdiri
Disaat ketika sebuah sirine uap sudah mengeluarkan bunyinya, maka tanda hal ini menandakan jika kapal akan segera melakukan keberangkatan, kegiatan dan kebiasaan yang sering dilakukan pada masa itu adalah mereka yang berada diatas kapal dengan mereka yang berada diluar bawah kapal tepatnya yang berada di atas dermaga yang selalu melambai - lambaikan tangannya serta memberikan sebuah salam perpisahan sembari kapal tersebut dengan perlahan menjauh dari dermaga tersebut

Setelah beberapa menit perahu tu terus berlayar, nampak kapal itu sudah tidak bisa melihat kerumunan yang sedang berkumpul melihat kepergiannya, namun orang - orang yang dicintai masih saja tetap berkerumun di dermaga, sebelum kapal itu benar - benar sudah jauh sekali dari pandangan mata. kemudian kapal tersebut sudah pasti akan mecapai suatu garais atau batas tertentu yang mana garis tersebut sering disebut dengan cakrawala, lalu lenyaplah kapal tersebut sama sekali tidak terlihat oleh pandangan orang - orang yang ada di dermaga. Namun demikian meskipun mereka tidak bisa melihat orang - orang yang mereka cintai lagi, terlebih untuk bicara dan mententuh mereka, mereka mengetahui satu hal bahwa orang yang mereka cintai tidak akan lenyap dengan sepenuhnya, mereka hany melakukan sebuah perjalanan melintasi sebuah garis cakrawala yang hanya memisahkan jasadnya saja dan merekapun tahu bahwa mereka akan dapat berjumpa kembali.

Hal yang sama juga bisa kita katakan ketika orang - orang yang kita cintai telah meninggal. Jika memang kita beruntung,kita bisa berada di sisi pembaringan mereka, bisa memeluk mereka, dan mengucapkan suatu salam perpisahan untuk terakhir kalinya. Kemudian dengan secara tidak kita sadari mereka akan berlayar menuju sebuah sanudera, samudera itu tak lain adalah kematian dan mereka pun semakin memudar dari kita. Dan pada akhirnya mereka akan mencapai sebuah cakrawala atau garis pembatas yang memisahkan dunia kehidupan yang sudah berbeda dengan kehidupan kita, setelah mereka melewati  garis tersebut, sudah dipastikan kita tidak akan bisa melihat mereka yang kita cintai lagi berada disamping kita untuk selamanya, terlebih untuk melakukan komunikasi untuk berbicara dan melakukan aktivitas yang melibatkan fisik anggota tubuh.

=============================

ENGLISH VERSION


Given the Horizon Death

Given the Horizon Death , Kemtaian human destiny is one that is bound to happen and it will overwrite the entire human being or beings living in this world, not just humans, animals and plants will still feel this one. But in the reality of life and death is attached tightly pinned to the human soul. In addition to be quite a mystery and scary, death is also indeed be the one thing that can not be guessed when he will come over to us, the article never saw the death of rank, age, place and Gender.

Talking about death is already a discussion that is very sacred, but in addressing this if we seudah have sufficient supplies to welcome these deaths, in reality there are still too many people always underestimate the time even though at that time only a few minutes, in a rule of life were indeed we are obliged to seek sustenance by working, but by working alone, then it can make us complete and happy life. The statement could still be said in the size of the pattern of life that is not perfect, it is in the very nature of man no one will be able to live a perfect life in God's eyes of his, but if you see sareatnya, man could be said to live a perfect life only in the eyes of man, this can be done with how to complete the spiritual needs and physical, such as performing a job to make ends meet - day, and besides that we also have to perform an act that attitude extends to the path of worship or draw closer to God, then this is what will be a supplement to the spiritual we, yes more or less possible as the life cycle can be said to be balanced in the eyes of God and His creatures.


DETAILED DISCUSSION

One thing can be said is a very difficult thing to do when the time is where we must be willing though with a heavy heart to remove those who are dear to us and we loved to the death phase. In this case I would membagika a story that is good enough for us to ponder.

While the period before the birth of an aircraft technology like at this point, most people from all over the world, if it will be also conducting a required trip across the continent at the time itui antrar is still using the facilities transoceanic liner. At the moment when the vessel would want to undertake the voyage, when it was also the passengers are required to create a cordon between the deck of the ship which is located on the side of the dock where his family and friends stand
While when a siren steam already issued a sound, then sign it indicates if the ship will soon departure, activities and habits that are often carried out at that time were those who were on board with those who are outside the bottom of the ship exactly who is on the pier always wave - wave your hand and give a farewell while the ship slowly away from the dock

After a few minutes the boat continued sailing tu, it appears that the ship could not see the crowd that had gathered viewed his departure, but the people - loved ones still remain clustered on the dock, before the ship was really - really been far away from the eye. then the ship will certainly garais or mecapai a certain threshold where the line is often referred to the horizon, and then fled the ship is not at all visible to the views of people - people who are in the dock. However, even though they could not see people - their loved ones again, first to speak and mententuh them, they know one thing that their loved ones will not disappear completely, they hany undertake a journey across a horizon line that only separates the body Any and they know that they will be able to see again.

The same thing can we say when people - people we love has died. If indeed we are lucky, we can be at their bedside, to hug them, and say a farewell for the last time. Then with the manner we do not realize they will sail to a sanudera, the ocean was none other than death and they are increasingly fading from us. And in the end they will reach a horizon or a boundary line that separates the living world that is different from our lives, after they passed through the line, is almost certain we will not be able to see our loved ones again are next to us forever, especially for communication to speak and perform physical activities that involve members of body.

No comments:

Post a Comment